Archive for February 2010
LAKI-LAKI dan MATA
Laki-laki
dengan matanya yang gelisah
menatap lurus pada cahaya lilin dalam pekat malam
bersila menghisap rokok,
coba usir gelisah dan ketidakpastian hidup
suatu hari dimasa mudanya
Laki-laki,
dengan matanya yang menatap penuh misteri
berjalan seolah pasti,
namun ringkih
Laki-laki,
dengan matanya yang setajam mata elang
berdiri di sudut ruang
Diam, tanpa kata.
Menorehkan kesan abadi dalam ingatan.
Laki-laki,
dengan matanya yang merayu
dan rambutnya yang mulai memutih
sungguh memesona, kala bersepeda di pinggir pantai
Laki-laki,
dengan mata yang tersenyum tanpa beban
dibalik kaca mata hitamnya.
Pernah, tunjukkan cemburu dengan tingkahnya yang kekanakan.
Laki-laki,
dengan matanya yang bergerak lincah kala alkohol menemani
ulurkan pertemanan yang tulus.
Laki-laki,
dengan matanya yang menatap dingin
tanpa senyum di bibir
ditemani secangkir kopi dan rokok.
Berdiri di situ,
memaku langkahku.
Laki-laki,
dengan matanya yang telah kehilangan ekspresi
ditelan beratnya beban hidup,
suatu hari dimasa tuanya.
membuatku bertekad, aku ingin menjaga bara dimataku.
Laki-laki,
dengan matanya yag syahdu
dengan tangan memegang gobogan salju
berdiri menunggu tram di pagi yang beku
sungguh, lukiskan pelangi di langit musim dingin yang kelabu.
Laki-laki dan mata. Mata hati. Kata hati. Kata-kata. Candu
karlsruhe, 21 februari 2010.
DIAM…. DAN BERBALIK
Ketika kamu mengingkari bahwa”kita” pernah ada,
(sekecil apa pun arti “kita”)
ada sesuatu yang hilang,
kesedihan yang menjadikanku ter..DIAM
dan berbalik darimu.
mencoba mengobati hati yang luka,
tanpa kehilangan senyum
tanpa menjadi getir.
(karlsruhe, 16.02.2010)